Lempar lembing adalah olahraga dalam makna atletik (lintasan dan lapangan) yang sejatinya dilakukan dengan cara melempar tombak (lembing) pada jarak tertentu jarak. Secara historisnya sendiri lempar lembing termasuk dalam pertandingan olimpiade pada masa Yunani kuno, yang menjadi satu dari 5 pertandingan kompetisi pentathlon. Lembing yang digunakan dalam kompetisi pria internasional modern adalah tombak kayu atau logam dengan titik logam tajam. Ini dibuat sesuai dengan serangkaian spesifikasi terperinci yang diterbitkan oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Lempar lembing telah menjadi ajang Olimpiade sejak 1908; acara lembing wanita ditambahkan ke program Olimpiade pada tahun 1932. Untuk dapat memenangkan pertandingan, seorang atlet lempar lembing harus menuasai teknik dan memathui peraturan yang telah ditetapkan.
Lempar Lembing
Lempar lembing pada hakikatnya menjadi even lintasan dan lapangan di mana lembing, yang memiliki panjang sekitar 2,5 m (8 kaki 2 in) dilemparkan. Pelempar lembing mendapatkan momentum dengan berlari di dalam area yang telah ditentukan.
Dengan menggunakan satu tangan, lembing berujung logam dilemparkan sejauh mungkin. Atlet harus memegang lembing dengan cengkeramannya yang dijalin dgn tali dengan jari kelingkingnya paling dekat dengan ujung alat. Lembing pria harus memiliki berat setidaknya 800 g dan panjang 2,6 m hingga 2,7 m sementara lembing wanita harus berat 600 g dan panjang 2,2m sampai dengan 2,3m.
Agar lemparan dapat diukur, atlet tidak boleh membalikkan punggungnya ke area pendaratan pada tahap apa pun selama pendekatan dan lemparan mereka, mereka harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar mereka, dan mereka tidak boleh melewati garis goresan, kapan saja. Lembing juga harus mendarat ujung pertama dan dalam sektor 29 derajat yang ditandai.
Jika ujung menyentuh tanah terlebih dahulu, lemparan diukur dari titik ini. Atlet biasanya akan melemparkan empat atau enam kali per kompetisi. Dalam hal seri, pemenang akan menjadi atlet dengan upaya terbaik berikutnya.
Pengertian Lempar Lembing
Lempar lembing adalah sebagai salah satu cabang olahraga atletik, yang dilakukan dengan cara melemparkan sebuah tongkat (Tombak Panjang) dari jarak tertentu untuk mencapai jarak maksimum dengan teknik lemparan tertentu pula.
Dimana istilah lempar lembing terdiri atas dua suku kata yaitu 2 kata di dalamnya, yaitu lempar dan lembing. Lempar bisa diartikan sebagai suatu kegiatan dengan membuang jauh-jauh, sedangkan lembing bisa diartikan sebagai obyek berupa tombak yang memiliki ujung tajam.
Sistem muskuloskeletal yang kuat dan sehat sangat dibutuhkan dalam arti olahraga lempar lembing. Komponen sistem musculoskeletal, meliputi tulang, sendi, dan otot, yang memainkan sejumlah peran utama dalam lempar lembing, termasuk peningkatan daya tahan, latihan kekuatan, latihan kecepatan, dan mobilitas.
Lempar lembing adalah aktivitas dengan daya tahan tinggi yang melibatkan seluruh tubuh. Diperlukan kekuatan dan fleksibilitas tubuh bagian atas untuk mengangkat, membawa, dan melempar lembing dengan kecepatan tinggi. Kekuatan dan mobilitas tubuh bagian bawah memberikan dasar yang kuat di mana lemparan dapat dilakukan secara efisien dan akurat.
Pengertian Lempar Lembing Menurut Para Ahli
Adapun definisi lempar lembing menurut para ahli, antara lain:
- Jerver (1966)
Lempar lembing ialah sebagai gaya sentuhan oleh tangan dengan memakai benda yang berbentuk panjang dengan melempar sejauh mungkin.
- PASI (1988)
Lempar lembing adalah sebagai salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya .
- Soenarjo
Pengertian lempar lembing adalah sebagai salah satu nomor dalam kelompok perlombaan lempar dalam cabang olahraga atletik.
Sejarah Lempar Lembing
Melempar tombak atau lembing digunakan untuk banyak tujuan seperti membunuh hewan, berkelahi dengan musuh di medan perang dan lain sebagainya. Tetapi jejak itu dalam bentuk olahraga dapat dibuat dari Olimpiade kuno di 708 SM. Sasaran lemparan dan jarak adalah dua disiplin ilmu di mana permainan itu dulunya diatur.
Untuk pertama kalinya dalam game Intercalated, lempar lembing diperkenalkan dalam kategori pria dan segera setelah popularisasinya, pada tahun 1932; diperkenalkan di kategori wanita di Olimpiade Musim Panas 1932. Asosiasi Internasional untuk Federasi Atletik (IAAF) mengakui rekor dunia resmi pertama pada tahun 1912.
Sejak diperkenalkan ke Intercalated Games pada tahun 1932, popularitas dan permintaan game ini oleh berbagai negara tumbuh secara eksponensial. Banyak negara Asia dan non-Asia berpartisipasi aktif dalam kategori permainan ini.
Daftar beberapa negara Asia yang mendominasi utama termasuk Cina, Jepang, Uzbekistan, India, Arab Saudi, Korea Selatan dll. Pada pertandingan Asia 2014, Zhao Qinggang dari Cina mengantongi medali emas dalam kategori putra dan Zhang Li dari Cina mengantongi medali emas di kategori perempuan.
Demikian pula banyak negara non-Asia telah menunjukkan bakat mereka dalam acara-acara seperti Olimpiade musim panas. Negara-negara seperti, Norwegia, Yunani, Finlandia, Selandia Baru, Republik Ceko, dll. Mendominasi dalam kompetisi.
Pada Olimpiade musim panas 2012, Keshorn Walcott dari Trinidad dan Tobago mengantongi medali emas dalam kategori pria sedangkan Barbora Spotakova dari Republik Ceko mengantongi emas dalam kategori wanita.
Tujuan Lempar Lembing
Tujuan dalam lempar lembing yaitu melempar struktur seperti tombak (secara teknis dalam Bahasa Inggris disebut javelin) atau lembing dengan tangan kosong, tapi membutuhkan kekuatan maksimum sehingga lembing tersebut bisa mendarat di area yang sudah ditentukan.
Beberapa manfaat melakukan olahraga lempar lembing yaitu:
- Dapat membangun pondasi kondisi tubuh secara keseluruhan antara kekuatan dan kebugaran jasmani dan rohani.
- Dapat menjadikan tubuh lebih fleksibel dan meningkatkan jangkauan gerakan.
- Dapat menguatkan otot-otot tubuh.
- Dapat menguatkan anggota tubuh.
- Dapat meningkatkan pertimbangan dalam resiko cidera atau semacamnya.
Teknik Lempar Lembing
Terdapat tiga teknik dasar dalam lempar lembing yang perlu kita ketahui, antara lain:
-
Awalan Lempar Lembing
Teknik awalan dalam lempar lembing bisa dilakukan dengan cara:
- Sikap tubuh dalam posisi siap dengan badan tegar dan tegak.
- Pada teknik awalan kita harus memegang lembing dengan benar, yaitu dengan meletakan lembing di atas kepala.
- Posisi tangan membentuk seperti sudut 60 derajat.
- Siku tengan berada di depan, dan telapak tangan mengarah ke atas.
- Untuk lembing berada di posisi yang sejajar dengan garis pararel dan tanah.
- Bagian terakhirnya dengan posisi langkah silang yang disebut dengan cross step.
Saat melakukan teknik awalan, kita harus mengatur pernafasan dengan baik dan rileks, dengan padangan luru ke depan. Setelah siap untuk melakukan lemparan serta mendengar aba-aba dari juri atau wasit, kaki mulai berlari dengan sedikit berjingkat untuk menegaskan gaya dan otot-otot pada kaki.
Bahu diputar perlahan ke arah kanan dan lengan kanan mulai bergerak menuju ke belakang. Tubuh bagian atas condong ke arah belakang, diikuti dengan lari normal, sembari memebawa lembing dan bersipa untuk melalukan lemparan.
-
Melempar Lempar Lembing
Ini merupakan teknik dasar kedua yang harus dilakukan oleh seorang atlet lempar lembing. Saat melaukan lemparan pada lembing, seorang atlet harus fokus dalam memberikan energi pada langkah ke-3 sebelum lemparan pada langkah ke-6.
Gerakan melempar dilakukan melalui poros bahu dengan sekuat tenaga ke depan dan atas, posisi badan bergerak melalui kaki depan, kemudian lembing dilemparkan sekuat tenaga.
-
Akhiran Lempar Lembing
Ini merupakan teknik akhiran dalam lempar lembing. Dalam melakukan teknik ini, seorang atlet harus menjaga keseimbangan. Gerakan lanjutan bertujuan agar badan tidak terjatuh melewati garis batas.
Aturan Permainan Lempar Lembing
Beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh atlet lempar lembing, antara lain:
- Lembing yang dipegang harus sesuai dengan tempat pegangan pada lembing yang benar.
- Lemparan akan dianggap sah apabila mata lembing menancap atau menggores pada permukaan tanah di sektor lemparan.
- Lemparan dianggap tidak sah jika kaki atlet menyentuh lemkungan lemparan atau garis 1,5 meter depan lengkungan lemparan.
- Ketika melakukan lemparan, atlet tidak diperbolehkan memutar anggota tubuh sepenuhnya, jadi posisi punggungnya tetap menghadap ke arah lengkungan lemparan.
- Lemparan harus melewati atas bahu.
- Jumlah yang diperbolehkan dalam yaitu 3 kali lemparan, sama dengan tolak peluru dan lempar cakram.
- Penilaian diambil dari jarak terjauh dari 3 kali lemparan tersebut.
Maka, itulah yang bisa kami uraikan kepada segenap pembaca materi pendidikan jasmani berkaitan dengan pengertian lempar lembing menurut para ahli, sejarah, tujuan, teknik, dan aturan dalam permainannya. Semoga mengedukasi.