Pengertian Penyelamatan di Darat, Bentuk, dan Prinsip-Prinsipanya

Diposting pada

Penyelamatan di Darat Adalah

Kecelakaan ataupun kejadian yang tidak menguntungkan lainnya bisa terjadi di manapun, di rumah, di kantor, dalam perjalanan, bahkan saat melakukan acara santai sekalipun. Kejadian naas juga bisa terjadi tanpa memandang di medan seperti apa kita berada, apakah kita sedang berada di daratan, misalnya di wilayah dataran rendah, cekungan, gunung atau bukit, atau mungkin juga ketika kita berada di perairan, misalnya di sungai, danau, laut.

Kejadian buruk tersebut bisa menimpa kita bisa karena memang faktor alam, kelalaian kita atau memang faktor ketidaksengajaan. Terlepas dimanapun hal itu terjadi, tetap dibutuhkan upaya penyelamatan yang tepat untuk menolong korban. Apabila kejadian di daratan, maka beberapa metode pencarian yang bisa dilakukan, salah satunya adalah String lines.

Penyelamatan di Darat

Pada dasarnya, upaya penyelamatan di darat maupun penyelamatan di air harus dilakukan oleh oleh orang-orang yang sudah terlatih. Misalnya yaitu mereka yang tergabung dalam Tim SAR (Search and Rescue).

Di Indonesia, nama tim yang bertindak sebagai pencari dan penyelamat tersebut bernama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), yang dulunya memang bernama Badan Search and Rescue Nasional (BASARNAS).  Perubahan nama tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) pada tanggal 6 September 2016.

Selain pada tingkat nasional, ada pula badan internasional yang juga berperan dalam upaya pencarian dan penyelamatan yaitu International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG). Ini adalah organisasi PBB yang berperan dalam memberikan pertukaran informasi antara organisasi SAR perkotaan nasional. Kewajiban untuk memberikan bantuan dicakup oleh Pasal 98 UNCLOS.

Pengertian Penyelamatan Darat

Penyelamatan di darat adalah upaya penyelamatan korban dari keadaan berbahaya yang terjadi di medan daratan. Jenis-jenis upaya pencarian dan penyelamatan, meliputi:

  1. Penyelamtan di daratan

Pencarian dan penyelamatan daratan adalah pencarian orang-orang yang tersesat atau tertekan di daratan atau perairan pedalaman. Orang mungkin hilang karena berbagai alasan. Beberapa mungkin menghilang secara sukarela, karena masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga.

Yang lain menghilang karena alasan yang tidak disengaja seperti penyakit mental, tersesat, kecelakaan, kematian di lokasi di mana mereka tidak dapat ditemukan atau, lebih jarang, karena penculikan.

Misi pencarian dan penyelamatan darat yang terjadi di daerah perkotaan tidak boleh disamakan dengan “pencarian dan penyelamatan perkotaan”, yang dalam banyak yurisdiksi merujuk pada lokasi dan ekstraksi orang-orang dari bangunan yang runtuh atau jebakan lainnya.

Di sebagian besar negara, polisi adalah agen utama untuk melakukan pencarian orang hilang di darat. Beberapa tempat memiliki tim pencarian dan penyelamatan sukarela yang dapat dipanggil untuk membantu pencarian ini.

  1. Penyelamatan di gunung

Penyelamatan gunung berhubungan dengan operasi pencarian dan penyelamatan khusus di medan berbukit dan bergunung.

  1. Penyelamatan di gua

Penyelamatan gua adalah bentuk penyelamatan yang sangat khusus untuk menyelamatkan para penjelajah gua yang terluka, terperangkap atau hilang.

  1. Pencarian dan penyelamatan kota

Pencarian dan penyelamatan perkotaan (US&R atau USAR), juga disebut sebagai Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Berat (HUSAR), adalah lokasi dan penyelamatan orang-orang dari bangunan yang runtuh atau jebakan kota dan industri lainnya. Karena sifat khusus pekerjaan ini, sebagian besar tim bersifat multi-disiplin dan mencakup personil dari polisi, pemadam kebakaran, dan layanan medis darurat.

Tidak seperti pekerja pencarian dan penyelamatan darat tradisional, sebagian besar responden US & R juga memiliki pelatihan dasar tentang keruntuhan struktural dan bahaya yang terkait dengan kabel listrik hidup, saluran gas alam yang rusak, dan bahaya lainnya. Sementara gempa bumi secara tradisional menjadi penyebab operasi US&R, serangan teroris dan cuaca ekstrem seperti tornado dan badai juga mengakibatkan penyebaran sumber daya ini.

  1. Pencarian dan penyelamatan perang

Pencarian dan penyelamatan perang atau Combat search and rescue (CSAR) adalah operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan selama perang yang ada di dalam atau di dekat zona tempur.

  1. Pencarian dan penyelamatan maritime

Pencarian dan penyelamatan maritim dilakukan di laut untuk menyelamatkan pelaut dan penumpang dalam kesulitan, atau selamat dari pesawat yang jatuh. Jenis agensi yang melakukan pencarian dan penyelamatan maritim bervariasi menurut negara; itu bisa berupa organisasi penjaga pantai, angkatan laut atau sukarela.

Ketika kapal yang tertekan atau hilang ditemukan, organisasi ini menggunakan helikopter, kapal penyelamat, atau kapal lain yang sesuai untuk mengembalikannya ke darat. Dalam beberapa kasus, agensi dapat melakukan penyelamatan udara-laut (ASR).

Ini mengacu pada penggunaan gabungan dari pesawat (seperti kapal terbang, pesawat terbang, helikopter amfibi dan helikopter non-amfibi yang dilengkapi dengan hoist) dan kapal permukaan.

Pengertian Penyelamatan Darat Menurut Para Ahli

Adapun definisi penyelamatan di darat menurut para ahli, antara lain:

  1. Cambridge Dictionary, Penyelamatan darat adalah usaha untuk membantu seseorang atau sesuatu dari situasi yang berbahaya, berbahaya, atau tidak menyenangkan.
  2. Collins DictionaryPenyelamatan darat adalah bantuan yang membuat seseorang keluar dari situasi berbahaya atau tidak menyenangkan.

Bentuk Penyelamatan Darat

Berikut ini metode yang bisa dilakukan dalam melakukan upaya penyelamatan di daratan, antara lain:

  1. Trail Block/Road Block SRU/Tim kecil, yaitu mengirim tim kecil untuk memblokir jalan setapak yang keluar masuk area pencarian.
  2. Look Out, yaitu mencari tempat- tempat strategis di area pencarian yang memiliki pandangan luas kedalam lembah-lembah atau sebagainya yang menyebabkan si survivor atau penyelamat memilih jalan tersebut. Tim pencari dapat menggunakan beberapa peralatan berupa ( asap, pluit, lampu, bendera, dan lain-lain) yang berguna untuk menarik perhatian survivor.
  3. Camp-In, yaitu membuat sebuah camp-In yang dapat digunakan sebagai pos pengamatan dimana tim kecil mendirikan tenda ditempat yang lokasinya mempunyai pandangan luas atau di persimpangan jalan, pertemuan sungai dan lain-lain.
  4. String lines, yaitu pada metode ini biasanya menggunakan confinement mode pada area yang pepohonannya lebat untuk menarik perhatian dan memudahkan survivor menemukan arah.

Selain metode-metode tersebut, terdapat beberapa teknik pencarian yang dapat dilakukan oleh tim penyelamat, misalnya teknik ESAR (Explore Search And Rescue), salah satu teknik pencarian untuk ‘jungle rescue’, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Preliminary Mode (Tahap Awal)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan oleh tim pencari adalah:

  • Mengumpulkan informasi-informasi awal
  • Melakukan perencanaan pencarian awal
  • Melakukan perhitungan-perhitungan
  • Mengkoordinasikan regu pencari
  • Memebentuk pos pengendali perencanaan
  • Mencari identitas subjek
  • Perencanaan operasi dan evakuasi.
  1. Confinement Mode (Tahap Pemagaran)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan oleh tim pencari adalah: Memantapkan garis batas untuk mengurung survivor atau orang yang hilang agar berada didalam area pencarian (search area).

  1. Detection Mode (Tahap Pengenalan)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan oleh tim pencari adalah:

  • Melakukan pemeriksaan ke tempat yang dicurigai menjadi titik hilang korban. Jika dirasa perlu, dilakukan pencarian dengan cara menyapu (sweep searches).
  • Melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang diketemukan tanda-tanda atau barang-barang yang ditinggalkan oleh korban.
  1. Tracking Mode (Tahap Pelacakan)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan oleh tim pencari adalah:

  1. Mengikuti dan melacak jejak yang ditinggalkan oleh korban yang hilang, bisa saja barang-barang yang mungkin tercecer. Pelacakan tersebut harus dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai pengalaman dan kemampuan melacak yang tinggi, jadi tidak sembarangan.
  2. Tim pencari harus mampu dalam membaca jejak, medan, peta, kompas, serta mengerti maksud dan tujuan korban. Selain itu, tim juga harus mengetahui makna dari benda-benda yang terjatuh dan sengaja ditinggalkan korban atau dengan menggunakan anjing pelacak.

Akan tetapi, untuk jungle rescue di Indonesia, anjing pelacak kurang efektif sebab karakteristik gunung serta faktor alam yang tergolong ekstrem sehingga tidak menentu dan sering berubah).

  1. Evacuation Mode (Tahap Evakuasi)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan oleh tim pencari adalah:

  1. Saat korban sudah ditemukan, maka harus diberi pertolongan pertama dan membawa survivor ke titik penyerahan untuk perawatan lebih lanjut.
  2. Hal penting yang biasanya dilakukan oleh Tim SAR ketika menemukan korban harus berdasarkan 2 kriteria, yaitu korban ditemukan dalam keadaan hidup atau dalam keadaan meninggal.
  3. Banyak pantangan yang harus dihindari oleh Tim SAR ketika mereka menemukan korban sudah meninggal, salah satunya yaitu tidak diperbolehkan untuk merubah posisi korban sebelum ada perintah dari SMC.

Prinsip Penyelamatan Darat

Dalam melakukan penyelamatan terhadap korban, tim disarankan agar tidak panik (tenang) agar bisa bertindak, dengan ketenangan maka bisa dipilih cara penanganan secara tepat. Pada prinsipnya, ketrampilan penyelamatan di darat sama dengan di air yaitu menolong tanpa menambah korban baru. Keterampilan tersebut bisa digunakan untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain dari kecelakaan.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa upaya penyelaman biasanya dilakukan oleh Tim SAR. Oleh sebab itu, dalam melakukan aksinya, Tim SAR harus mengingat beberapa sifat penting kaitannya dengan aksi penyelamatan, yaitu:

  1. Netral
  2. Cepat, Cermat, Cekatan.
  3. Tepat dan Aman.
  4. Borderless

Selain itu, hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang tergabung dalam Tim SAR adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki dalam misi penyelamatan, yaitu:

  1. Mempunyai dan seringkali melakukan latihan fisik yang prima dan sikap mental yang tangguh.
  2. Mempunyai pengetahuan yang cukup.
  3. Mempunyai keterampilan yang dipersyaratkan.
  4. Mampu menjalin koordinasi dengan baik.

Itulah ulasan lengkap yang bisa kami uraikan pada pembaca berkaitan dengan pengertian penyelamatan darat menurut para ahli, bentuk, teknik, dan prinsip-prinsipanya. Semoga mengedukasi ya.

Gambar Gravatar
Salah seorang yang menyukai olaharaga dan menulis terkait dengan bidang olahraga. Semoga tulisan saya di dosenpenjas.com ini membantu kalian semuanya ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *