12 Nama Koreografer di Indonesia yang Terkenal

Diposting pada

Nama Tokoh Koreografer

Gerakan-gerkan indah pada sebuat tari maupun jenis olahraga di Indonesia yang menggunakan gerak seperti senam lantai, gymnastik, dan lain sebagainya tak lepas dari peran dan kreatifitas para koreografer. Indonesia banyak melahirkan koreografer-koreografer berbakat yang karyanya masih dikenang sampai sekarang. Artikel ini akan membahasa mengenai nama-nama koreografer di Indonesia.

Koreografer

Koreografer merupaakan salah satu jenis pekerjaan sebagai pengarah dan pembauat rancanagan gerak tari maupun gerakan dalam senam. Seorang koreografer harus bisa memadupadankan gerak serta irama agar tercipta kesinambungan yang apik. Selain itu, perlu juga memperhatikan pola gerak yang satu dengan gerak lainnya agar tercipta komposisi gerakan yang terstruktur.

Seorang koreografer memiliki peranan penting dalam terciptanya keberhasilan suatu gerakan. Hasil komposisi gerak yang dihasilkan disebut dengan koreografi. Bidang-bidang yang memerlukan koreografi dalam pelaksanaannya antara lain: ski, gimnastik, opera, marching band, tari, senam, erobik, dan lain sebagainnya.

Gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh seorang koreografer biasanya akan menjadi acuan gerak untuk melakukan aktivitas sesuai peruntukannya. Seorang yang ingin menjadi koreografer harus memiliki daya kreativitas yang tinggi, inovatif, serta memiliki kepekaan terhadap rasa dan irama.

Nama Koreografer di Indonesia

Di Indonesia banyak lahir koreografi dan koreografer hebat yang berhasil menciptakan gerakan-gerakaan olah tubuh yang diterima dengan baik di masyarakaat luas. Nama-nama koreografer tersebut antara lain:

  1. Yannus Sufandi

Yunus Sufandi lahir di Yogyakarta pada 2 Januari 1980. Ia merupakan seorang dancer, actor sekaligus seorang koreografer. Selain itu ia juga pernah menjadi atlet renang yang mewakili Indonesia di berbagai ajang kejuaraan renang. Namanya mulai dikenal public setelah ia menjadi penata tari untuk ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta di Indonesia.

Karirnya di dunia olah tubuh tidak hanya di Indonesia, tetapi juga sampai Internasional. Ia dipercaya sebagai koreografer berbagai acara-acara besar, seperti koreografer untuk acara Nickelodeon Kids Choice Awards (Australia), So You Think You Can Dance (Australia dan Malaysia), The X Factor (Amerika Serikat), The Voice di NBC, Penata tari kompetisi Indonesia’s Got Talent di Indonesia, dan masih banyak lagi.

  1. Sardono Waluyo Kusumo

Sardono Waluyo Kusumo lahir di Solo pada 6 Maret 1945. Ia merupakan seorang penari, sutradara film dan seorang koreografer terkenal di Indonesia. Ia pertama kali mulai terjun di dunia olah tubuh dengan mengikuti belajar tarian klasik jawa ‘alusan’ pada R.T. kusumo Kesewo (Master tari kraton Surakarta).

Banyak sekali hasil karya yang diciptakan, seperti Samgita Pancasono, Yellow Submarine, tarian Cak Rina, tarian dengan judul Dongeng dari Diah, Hutan Yang Merintih, Mahabutha, Meta Ekologi, Diponegoro serta masih banyak lagi. Selain itu, banyak pula penghargaan yang telah diraih oleh Sardono Waluyo Kusumo.

  1. Rusdi Rukmarata

Rusdi Rukmanata lahir pada 6 Agustus 1962. Ia merupakan seorang penari, serta seorang koreografi. Selain itu, ia juga merupakan pendiri Eksostika Karmawibhangga Indonesia (EKI) dan Pandita Utama dari Nitchiren Shoshu Indonesia (NSI).

Kecintaannya terhadapa dunia tari dibuktikan dengan pendidikan. Ia mendapat beasiswa pendididak tari di London Contemporary Dance School, Inggris. Selaim NSI, ia juga banyak mendirikan banyak kelompok-kelompok seni seperti membentuk kelompok teater tari Era Duaribu.

Rusdi Rukmana memadukan berbagai unsur kesenian dalam satu panggung pertunjukan. Mulai dari seni tari, seni musik, seni peran, ia padukan dnegan apik menjadi sebuah pertunjukan yang luar biasa. Pertunjukan yang ditampilkan banyak mengusung tema gay, seks bebas, aborsi, perselingkuhan, urusan rumah tangga serta masalah-maslah sosial lainnya.

  1. Ery Mefri

Ery Mefri lahir di  Solok, Sumatra Utara pada 23 Juni 1958. Ia merupakan koreografer tari yang berasal dari Indonesia. Eri mefri dikenal sebagai koreografer yang senang melakukan ekspresi baru dalam setiap karyanya khususnya dalam unsure-unsur tari minangkabau karena dalam karyanaya ia banayak mengolah unsur tari-tari Minangkabua.

Kemampuannya dalam dunia olah gerak sudah tidak diragukan lagi. Beberapa kali ia tampil di festival dunia seperti Singapura, Tokyo, London, Berlin, Essen dan Mulheim an de Ruhr. Karya-karyanya antara lain Alua jo Patuik, Hep ta ei ti, Nan Jombang, Nan ta sirek, baliau, Saraso, Ah, Rasian, Pitaruah, Negeri Tak Berbaju, Sarikaik Pangka Sangketo, Adat Salingka Nagari, Rantok Piriang, Ah, Adat Salingka Nagari, Tiang Nagari, serta Tangka Sang Cangka.

  1. Theodora Retno Maruti

Theodora Retno Maruti lahir pada 8 Maret 1947 di Solo, Jawa Tengah. Ia menurapan seorang seniman tari dan maestro. Ia juga dikenal sebagai koreografer yang mengembangkan tarian jawa klasik yang dianggap kuno dengan perpaduan dan gaya yang lebih modern. Bersama suaminya yang juga merupakan seorang penari, ia mendirikan sanggar tari Padnecwara.

Berkat jetekunan dan kemampuannya, ia mendapatkan banyak penghargaan di bidang seni. Karya-karya yang dihasilkan antara lain; Keong emas, Kongso Dewo, Begawan Ciptonang, Dewabrata, Surapati, Kidung Dandaka, Portrais of Javanese Dance, Alap-alapang Sukeki, Langendrian Damarwulan, Abimanyu Gugur, Roro mendut, Sawitri, Sekar Pembayun, Palgunadi.

  1. Didik Nini Towok

Didik Nini Towok memiliki yang memiliki nama lahir Kwee Tjoen Lian lahir di Temanggung pada 13 November 1954. Ia merupakan seorang penari, comedian, penyanyi, pemnain pantomime, serta seorang koreografer.

Selain melalui pendidikan formal, Didik Hadiprayitno atau lebih dikenal dengan Didi Nini Towok juga belajar kesenian melalui pendidikan nonformal. Ia banyak belajar dan berguru pada maestro bali I Gusti Gede Raka, tarian klasik sunda dari Endo Suanda, belajar tari topeng Cirebon gaya palimanan yang dipelajari dari Ibu Sujib yang merupakan tokoh besar tari topeng Cirebon. Didi Nini Towok juga sempat belajar tari klasik Noh di Jepang. Salah satu hasil karyanya yaitu tarian berjudul tari persembahan. Ia menggabungkan unsure tari Bali dan unsur tari Jawa dalam karyanya tersebut.

  1. Deddy Luthan

Hendrawanto Panji Akbar Luthan atau dikenal dengan Deddy Luthan merupakan seorang koreografer yang lahir di Jakarta pada 25 April 1951. Ia mendirikan sebuah sanggar seni bernama Deddy Luthan Dance Company. Pengalamannya di dunia tari sudah sangat banyak.

Sifatnya yang tekun membuat ia berhasil menjadi penari yang melawat ke berbagai negara seperti Hongkong, Thailand, Korea Selatan, Australia, Malaysia, Kanada, serta Jepang.

Hasil karya koreografi yang dihasilkan antara lain: Si madu Gombak, gerak dalam magi dan tali, indang, hipolutos, petutung peka, nadi, bancah sunua, brabah indang, barabah randai, tanah yang hilang, ketika naggrek hitam berbuga, rijog, gandrung blambangan, iki buru gandrung, kadung dadi gandrung wis, iki baru gandrung, kerudung asap, nan tongga, awan bailau I, awan bailau II, Nadi, piriang simarantang, serta cindao mato.

  1. Bagong Kussudiardja

Bagong kussudiardja lahir di Yogyakarta pada 9 Oktober 1928. Ia merupakan seorang penari, pelukis, serta seorang koreografer. Ia banyak berkelana di dunia tari dan lukis. Ia menekuni seni tari jawa klasik. Banyak pula penghargaan-penghargaan yang ia terima di bidang seni tari maupun seni lukis.

Ia banyak menciptakan berbagai macam gerak tari serta berbagai karya seni lukis. Beberapa hasil karyanya di bidang seni antara lain: tari kuda-kuda, tari ganyang nekolim, tari laying-layang, tari igel-igelan, tari yapong, tari labako, tari satria tangguh, tari bedaya gendheng, tari gemuruh, serta tari kebagkitan serta kelahiran Isa Almasih.

  1. Boy G. Sakti

Boy G. Sakti yang memiliki nama asli Yandi Yasin lahir di Batusangkar, Sumatra Barat pada 4 Agustus 1966. Ia merupakan seorang koreografer yang memulai berkesenian sejak umur 17 tahun. Kiprahnya di dunia seni telah sampai pada kancah internaisonal. Hal tersebut terbukti dari banyaknya tur seni ke mancanegara seperti India, Prancis, Amerika Serikat, Hongkong, Taiwan, Jerman, Thailan, Singapura, dan lain sebgaainya.

Karya yang berhasil diciptakan oleh Boy G. Sakti antara lain Pitaruh, Kiblat, Batagak. Ia memadukan tradisi minangkabau dengan unsur-unsur modern. Selain itu, ia juga memadukan berbagai budaya local untuk dijadikan suatu karya trai baru yang indah.

  1. Eko Supriyanto

Eko Supiyanto atau lebih dikenal dengan eko pece merupakan seorang penari sekaligus koreografer yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 26 November 1970. Profesinya sebagai penari dan koreografer yang handal membuatnya berhasil dikenal di kancah internasional. Ia pernah ditunjuk sebagai penari latar dari penyanyi terkenal madona dalam turnya di berbagai negara.

Prestasi membanggakan lainnya ialah ia pernah menjadi penata tari untuk ajang miss world yang diselenggarakan di Bali dan piñata tari di ajang Asian Games 2018 di Jakarta. Karya-karyanay antara lain: Without body, tawur, Bedhaya kertas, El, Opera Jawa “Iron Bed”, Opera Ronggeng.

Oleh karena itulah karya-karya dan kontribusi Eko Supriyanto telah membantu mengangkat profil seni tari kontemporer Indonesia di panggung internasional, dan dia terus menjadi salah satu koreografer terkemuka di Indonesia yang menggabungkan tradisi dan inovasi dalam karyanya.

  1. Danang Pamungkas

Danang Pamungkas merupakan seorang koreografer yang lahir di Surakarta pad atanggal 30 Desember 1979. Karyanya sebagai seorang koreografer banyak dipentaskan di berbagai pertunjukan baik di dalam maupun di luar negeri.

Karya-karya danang Pamungkas antara lain: Gulung, Gliyong, Trance, Dograg dan Gaung, Mirror, Panyot pun Padam, Di Ujung pintu, On the chair, One Circle, Song of Body, Beat, Koreografer untuk pertunjukan teater Gandamayu, A part of passion, Break the harmony, Fly on the earth, Angst Angel.

  1. Gusmiati Suid

Gusmiati Suid merupakan seorang penata tari yang lahir di Batusangkar Sumatra Barat pada 16 Agustus 1942. Ia menciptakan sebuah tarian bernama tari Rantak. Penciptaan tari tersebut dilatarbelakangi karena ketidakpuasannya terhadap tarian minang yang dianggap terlalu gemulai.

Beberapa tarian ciptaan Gusmiati yang terkenal antara lain tari Kabar burung, Api dalam sekam, serta tari Rentak. Ia juga berhasil menciptakan 30 karya seni tari pementasan. Akibat keberhasilannya dalam menciptakan berbagai karya seni yang baru, membuatnya banyak mendapatkan banyak penghargaan.

Kesimpulan

Dari berbagai contoh koreografer yang disebutkan diatas, setidaknya dapat dikatakan bahwa semua tokoh memiliki komitmen yang tinggi serta memahami jiwa seni serta asal usul gerak yang dihasilkan. Hal tersebut bertujuan agar gerakan yang dihasilkan tidak sembarang gerak tetapi memiliki nilai keindahana dan kebermanfaatan sesuai peruntukannya. Tidak semua orang bisa menjadi seorang koreografer.

Selain itu, seorang koreografer memiliki tanggungjawab untuk menghasilkan suatu karya yang mampu menghibur dan memberikan nilai guna bagi masyarakat serta mampu mengembangkan ide  dan konsep untuk menambah kekayaan gerak.

Biasanya sebelum mampu menciptakan komposisi gerak yang indah, koreografer memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Misalnya dulunya bekerja sebagai pelatih tari hingga akhirnya mampu menciptakan gerak tari sendiri yang diminati dan diakui oleh masyarakat luas.

Pengalaman memeberikan pelajaran yang lebih luas bagi para koreografer. Pengalaman dan bakat di bidang olah tubuh sangat penting bagi koreografer untuk dapat mengembangakan dan mengkombinasikan gerak dalam olah tubuh.

Nah, demikianlah penjelasan dan artikel yang bisa kami sebutkan pada segenap pembaca berkenaan dengan nama tokoh koreografer di Indonesia. Semoga bisa memberikan motivasi serta sumber inspirasi bagi kalian yang ingin menjadi koreografer.

Gambar Gravatar
Salah seorang yang menyukai olaharaga dan menulis terkait dengan bidang olahraga. Semoga tulisan saya di dosenpenjas.com ini membantu kalian semuanya ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *