Olahraga tradisional hakikatnya merupakan arti olahraga yang berasal dari permainan tradisional asli rakyat yang harus dijaga sebagai aset budaya bangsa yang mempunyai unsur olah latihan fisik tradisional. Olahraga dan permainan tradisional dapat membentuk tulang punggung suatu komunitas, dan semangat komunitas selanjutnya, menyatukan orang-orang dan menanamkan rasa bangga.
Terdapat beragam jenis olahraga tradisional yang berkembang di Indonesia, antara lain karapan sapi, pencak silat, gobak sodor, egrang, bakian, dan bermacam-macam jenis olahraga tradisional lainnya. Sedangkan olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, atau paralayang adalah olahraga umum yang dimainkan secara universal. Beberapa olahraga tradisional yang masih dimainkan di Indonesia seringkali dikaitkan dengan perayaan, sementara yang lain diwarisi dari ritual budaya setempat.
Olahraga Tradisional
Olahraga tradisional seringkali dikaitkan sebagai olahraga rekreasi sebab dalam olahraga tradisional mengandung beberapa aspek dan unsur olahraga rekreasi seperti hiburan, kesenangan, dan kebutuhan akan interaksi sosial yang diperlukan semua insan.
Selain bisa meningkatkan potensi kebugaran jasmani dan rohani, olahraga tradisional juga menarik perhatian dan mempunyai nilai budaya sebagai asset parawisata tak terhingga, sebab olahraga tersebut mempunyai keunikan tersendiri serta sebuah nilai budaya bagi yang menyaksikannya.
Pengertian Olahraga Tradisional
Olahraga tradisional adalah olahraga yang berkembang atau berasal dari permainan rakyat yang bisa menjadi aset budaya bangsa. Permainan-permainan rakyat tersebut pada mulanya dilakukan sebagai pengisi waktu luang, karena sangat menyenangkan dan tidak memerlukan biaya besar, sehingga dengan mudah berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar.
Olaharaga tersebut harus dilestarikan, sebab selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga berpotensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan jasmani bagi pelakunya.
Macam Olahraga Tradisional di Indonesia
Berikut ini macam-macam olahraga tradisional yang berkembang di Indonesia, antara lain:
-
Sepak Takraw
Sepak takraw adalah olahraga yang dimainkan dengan cara seperti bermain dalam arti sepak bola dan makna bola voli tetapi dilakukan di lapangan bulu tangkis. Olahraga ini berawal dari masa Kesultanan Malaka (1402-1511). Jumlah pemain dalam permainan adalah tiga untuk setiap tim.
Ketika pertandingan berlangsung, pemain sepak takraw tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, dan hanya harus menggunakan kaki mereka sehingga gerakan sekilas dalam permainan sepak takraw mirip dengan gerakan seni bela diri. Olahraga ini telah lama ‘diperebutkan’ atau diklaim oleh berbagai negara mulai dari Malaysia, Laos, Filipina, hingga Thailand.
Meskipun bukti kuat dari para sejarawan dapat membuktikan bahwa sepak takraw adalah olahraga tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tidak ada artinya jika kita sebagai rakyat Indonesia tidak mempertahankan dan melestarikannya.
-
Pathol
Pathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kabupaten Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Permainan yang satu ini sudah ada sejak zaman Majapahit. Pada awalnya ini adalah ajang untuk menemukan ksatria terbaik yang dapat menjaga pelabuhan Tuban yang saat itu ramai oleh bajak laut dan tentara penjahat.
Gerakan patol kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh pemuda dan komunitas lokal sampai akhirnya tumbuh menjadi olahraga yang populer dan bahkan dibuat menjadi seni tradisional. Gulat Pathol umumnya diadakan di pantai dan sering diadakan setiap menit atau di bulan purnama dan pada hari-hari khusus.
-
Karapan Sapi
Karapan Sapi adalah olahraga balap sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi dilakukan dengan menarik semacam kereta kayu melalui jalur 100 meter.
Joki sapi hanya perlu berdiri di atas gerobak kayu dan mengontrol laju sapi mereka agar tidak goyang tanpa terkendali. Tapi jangan salah kalau joki karapan sapi adalah pekerjaan sederhana karena butuh latihan dan keterampilan khusus.
Karapan sapi kini telah menjadi pesta rakyat yang dapat menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri. Setiap akhir September atau Oktober mereka bahkan mengadakan permainan karapan sapi terbesar yang bersaing untuk piala bergilir Presiden.
Sayangnya di balik kemeriahan ini sering ditemukan pelanggaran peserta yang sering memperlakukan sapi mereka dengan kejam agar berlari lebih cepat. Kebiasaan ini tentu saja sangat menyimpang dari nilai aslinya dan harus ditindaklanjuti dengan tegas oleh penyelenggara.
Pencak Silat Indonesia adalah bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang telah berkembang sejak zaman kolonial. Akar dari seni beladiri yang satu ini berasal dari budaya Melayu dan sudah dikenal luas di negara-negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Pencak silat di Indonesia bukan hanya satu macam saja. Banyak versi olahraga pencak silat yang berkembang sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Misalnya, seni bela diri tipe Cimande yang konon bermula dari kisah seorang wanita yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan kera, dan kemudian meniru pergerakan kedua binatang tersebut.
Ada juga jenis silat yang berasal dari ranah Minang, yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan Tanah Datar pada abad XI. Organisasi induk pencak silat di Indonesia saat ini adalah Asosiasi Pencak Silat Indonesia.
-
Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Balapan perahu di Riverway memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak kapal 40 hingga 60 orang.
Awalnya, posko itu diatur di desa-desa di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Mawlid Nabi, Idul Fitri, atau tahun baru Muharram. Saat ini, acara Pacu Jalur telah memasuki kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada 23- hingga 26 Agustus mereka mengadakan festival acara dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus).
Tempat itu biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada zaman kuno merupakan simbol identitas sosial karena hanya para bangsawan yang diangkut melalui aliran sungai.
-
Egrang
Peregangan atau jangkungan adalah tiang atau tongkat yang digunakan seseorang untuk berdiri agak jauh di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang dilengkapi dengan tangga untuk berdiri, atau tali untuk dilampirkan pada kaki, untuk tujuan berjalan sambil naik di atas ketinggian tanah.
Di Indonesia, egrang biasanya diperebutkan dalam kegiatan seperti peringatan kemerdekaan Indonesia. Selain sebagai sarana hiburan, kompetisi engrang juga melatih kekuatan tubuh manusia serta pada zaman kuno yang berfungsi untuk menghindari genangan air di daerah banjir atau pantai.
-
Bakiak/Terompah
Bakiak adalah salah satu permainan tradisional. Bahannya terbuat dari kayu panjang seperti sepatu luncur es yang sudah dihaluskan dan diberi beberapa sandal di atasnya, biasanya untuk 2 sampai 3 orang. Mereka bermain bakiak biasanya dalam kelompok atau tim, masing-masing tim berlomba untuk mencapai garis finish. Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, wawasan, dan kejujuran.
Bakiak sebenarnya adalah permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak dari Sumatra Barat lahir yang pada pertengahan tahun 1970-an, sering memainkan bakiak panjang.
Bakiak yang panjang atau sering disebut pumpalu galuak di Sumatera Barat merupakan seri papan tali karet yang panjang. Sepasang ‘bakiak’ memiliki setidaknya tiga pasang sandal atau dimainkan oleh tiga anak.
-
Tarik Tambang
Tarik tambang adalah salah satu olahraga atau permainan tradisional yang cukup populer pada perayaan 17 Agustus. Permainan tarik tambang melibatkan dua tim, dengan 5 atau lebih peserta.
Dua tim bersaing dari dua sisi yang berlawanan dan semua peserta berpegangan erat pada tali. Di tengah, ada garis batas. Setiap tim berusaha untuk menarik tali sekuat mungkin sehingga tim lawan melewati batas. Tim yang melampaui batas garis yang dilewati dinyatakan kalah.
Taktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan dukungan kaki di tanah. Secara umum, pemain dengan kekuatan terbesar ditempatkan di ujung tali, untuk menahan ujung tali saat membela atau menginjak penarikan.
-
Balap Karung
Balap karung adalah olahraga sekaligus permainan yang juga populer pada 17 Agustus. Sejumlah peserta diminta untuk memasukkan seluruh tubuh mereka ke dalam karung dan kemudian berlomba sampai ke garis finish dengan melompat, mereka yang selesai terlebih dahulu menyatakan pemenang.
Meski kerap dikritik karena dianggap mendorong semangat kompetisi yang tidak sehat, balap karung masih digelar di beberapa daerah sebagai sarana untuk menarik massa dan berlatih kebersamaan.
-
Lompat Batu
Lompat batu adalah olahraga yang lahir dari tradisi dan budaya masyarakat di Pulau Nias. Di masa lalu suku-suku di pulau Nias sering berperang karena memancing balas dendam, perbatasan darat, atau masalah perbudakan.
Setiap desa kemudian membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Oleh karena itu, tradisi lompat batu lahir dan dilakukan sebagai persiapan untuk perang. Biasanya, sebelum tradisi lompat batu, mereka membukanya dengan tarian perang khas Nias.
Sekarang tradisi lompat batu menjadi simbol ritual dan budaya masyarakat Nias. Para pemuda Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan dianggap dewasa dan secara fisik cocok untuk menikah.
Objek wisata lompat batu tidak hanya memberi kebanggaan bagi Nias muda, tetapi juga bagi keluarga mereka. Keluarga yang anak-anaknya telah berhasil dalam lompat batu akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ternak.
-
Galah Asin
Galah Asin disebut juga galasin atau gobak sodor. Olahraga tradisional Galah Asin ini adalah sejenis area permainan dari Indonesia. Permainan ini adalah permainan kelompok yang terdiri dari dua kelompok, di mana setiap tim terdiri dari 3 sampai 5 orang.
Inti permainan ini adalah untuk memblokir lawan dari melewati garis ke baris terakhir bolak-balik dan untuk memenangkan semua anggota grup harus menyelesaikan proses bolak-balik di area bidang yang telah ditentukan.
Dari penjelasan yang telah dikemkakan, dapatlah dikatakan bahwa olahraga tradisional di Indonesia penting untuk terus dilestarikan, apalagi hal ini juga diatur dalam Undang-undang No. 5 Tentang Pemajuan Kebudayaan tahun 2017 yang mengemukakan bahwa olahraga tradisional sebagi berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan diri dan meningkatkan daya tahan tubuh, yang didasarkan pada nilai-nilai tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya.
Semoga melalui pejelasan yang kami sampikan ini bisa memberikan edukasi, referensi, dan literasi, bagi kalian yang sedang mencari artikel tentang ragam macam olahraga tradisional yang ada di Indonesia.